KEGIATAN

BERITA

PMK KOREM 091/ASN SEBAGAI PELOPOR

Kota Samarinda merupakan Kota Tepian, secara geografis berada di aliran sungai yang membelah kota yaitu Sungai Mahakam. Dilihat dari jumlah penduduk, Samarinda yang merupakan Ibu Kota Provinsi Kalimantan Timur termasuk kota yang relatif padat penduduknya.

Komposisi penduduk pun heterogen, terdiri hampir dari berbagai daerah yang ada di Indonesia ini. Memang mayoritas penduduk yang mendiami Samarinda berasal dari Bugis, Jawa, Banjar dan penduduk asli Dayak. Bahkan generasi keturunan mereka lahir di Samarinda. Mata pencaharian mereka pun cukup beragam, dari mulai tani, nelayan, buruh, pegawai dan sebagainya. Adapun bidang yang berkembang saat ini yang memicu bertambahnya penduduk dari luar daerah adalah agro bisnis dan pertambangan.

Penambahan penduduk yang relatif pesat, tentunya berkaitan dengan masalah perumahan, sehingga di beberapa tempat di Samarinda merupakan perkampungan padat perumahan yang kurang tertib. Termasuk tata ruang kota yang sampai saat ini belum diperbaharui sepenuhnya, jadi masih mengikuti tata kota lama. Sebagian besar perumahan di perkampungan yang padat penduduknya terbuat dari bahan kayu, hal ini juga memicu seringnya terjadi kebakaran di Samarinda. Rata-rata dalam satu tahun terjadi 71 kasus kebakaran, ini adalah angka yang cukup tinggi.

Salah satu penyebab kebakaran di Kota Samarinda adalah hubungan pendek arus listrik (korsleting). Disamping itu penyebab kebakaran lainnya adalah karena kompor, lampu minyak, rokok dan lain-lain. Data yang diperoleh dari Dewan Pengurus Cabang (DPC) Asosiasi Kontraktor Listrik dan Mekanikal Indonesia (AKLI) Samarinda bahwa selama ini listrik termasuk pemicu kebakaran. Hal ini dapat dipahami karena tingkat keamanan listrik baik di perumahan warga, perkantoran pemerintah maupun swasta masih rentan terhadap kebakaran. Kabel listrik yang aus akan mudah memicu kebakaran, apalagi bangunan rumah terbuat dari kayu. Idealnya perggantian instalasi listrik adalah per 10 tahun. Faktor lain adalah karena beban lebih atau over load, melebihi daya yang tersedia. Mengacu pada Perda Nomor 12 Tahun 2008 keberadaan Badan Penanggulangan Bencana dan Pemadam Kebakaran (BPBPK) selaku lembaga baru yang merupakan hasil pengembangan dari kantor Pemadam Kebakaran. Penanggulangan kebakaran adalah salah satu program dari BPBPK, disamping itu juga penanggulangan bencana lainnya baik yang disebabkan oleh alam maupun non alam.

Markas Korem 091/Aji Surya Natakesuma merupakan komando kewilayahan yang mencakup seluruh teritorial Provinsi Kalimantan Timur yang berdislokasi di Kota Samarinda. Sehingga secara tanggung jawab memang harus mengambil bagian dalam penanggulangan bencana alam maupun yang disebabkan non alam. Apalagi merupakan kebijakan Komando Atas dalam hal ini Kodam VI/Tanjungpura bahwa satuan harus responsif dalam membantu penanggulangan bencana di wilayah tanggung jawab masing-masing. Langkah ini diwadahi dengan dibentuknya Pasukan Reaksi Cepat Penanggulangan Bencana. Kesiapan mental dan moral Korem 091/ASN ini mendapat respon dari Pemerintah Daerah Provinsi Kalimantan Timur dengan menghibahkan 1 unit kendaraan PMK.   

Pada tahun 2003 Pemprov Kalimantan Timur melakukan pengadaan 29 unit kendaraan PMK, sejumlah 25 unit dibagikan ke 13 kabupaten/kota se Kalimantan Timur. Sedangkan 3 unit lagi untuk operasional penanggulangan bencana kebakaran di Kota Samarinda, salah satunya diberikan kepada Korem 091/ASN sebagai satuan pelaksana dalam penanggulangan kebakaran di Samarinda. Sebagai bukti atas tanggung jawab yang diberikan masyarakat melalui Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur kepada Korem 091/ASN maka tidak ada pilihan lain kecuali menjadi pelopor dalam setiap penanggulangan kebakaran yang terjadi di Samarinda. Dalam kurun waktu 8 tahun ini sudah cukup banyak peran PMK Korem 091/ASN dalam mengatasi kebakaran. Sehingga dapat dikatakan bahwa PMK Korem 091/ASN memiliki reputasi yang gemilang di mata masyarakat. Bukan karena nilai tersebut yang ingin diraih tapi hanya bukti nyata dari niat mulia untuk menjadi bagian dari rakyat, bahwa TNI umumnya, khususnya Korem 091/ASN dapat membantu mengatasi kesulitan masyarakat Samarinda dalam mengatasi fenomena tingkat kebakaran yang cukup tinggi.

Kiprah PMK Korem 091/ASN sudah tidak terhitung lagi, karena kembali kepada komitmen PMK Korem 091 untuk selalu terjun ke lapangan ketika terjadi kebakaran di wilayah Samarinda. Dipertegas lagi dengan Perintah Danrem 091/ASN Kolonel Inf Musa Bangun, bahwa PMK Korem harus selalu terjun ke lapangan apabila terjadi kebakaran. Dan selama ini PMK Korem 091/ASN mampu dengan cepat tiba di TKP dalam penanganan kebakaran yang terjadi. Hal ini juga didukung dengan prosedur pelaporan/penyampaian informasi tentang titik-titik kebakaran yang terjadi, yaitu peran para Babinsa yang memiliki wilayah tanggung jawab pengawasan wilayah sehingga segera melaporkan kejadian kebakaran kepada Piket Siaga Korem 091/ASN dan ditindaklanjuti dengan pengerahan PMK Korem 091/ASN untuk segera menuju ke lapangan.

Kesiapsiagaan PMK Korem 091/ASN adalah 24 jam, karena dilengkapi petugas Piket dan Tim Siaga PMK yang selalu siap bergerak, ketika terjadi kebakaran. Pada kurun waktu sepanjang tahun 2009 telah terjadi 48 kasus kebakaran. Sedangkan dari tahun 2010 sampai dengan sekarang 8 kasus kebakaran. Sebut saja beberapa kejadian kebakaran yang terjadi dimana PMK Korem 091/ASN ikut aktif dalam penanganannya antara lain :

-    Kebakaran di Loduri, 160 rumah terbakar                 (Pebruari 2009)
-    Kebakaran di Jl. Cipto Mangunkusumo, 50 rumah             (Pebruari 2009)
-    Kebakaran di Pasar Pagi Samarinda, 50 kios                (Maret 2009)
-    Kebakaran di Jl. Wahid Hasyim, 6 rumah, 2 org luka bakar         (Juli 2009)
-    Kebakaran di Jl. Cermai, 15 rumah, 2 orang luka bakar         (Juli 2009)
-    Kebakaran di Jl. Lambungmangkurat ,100 rumah             (Juli 2009)
-    Kebakaran di Jl. Meranti, 40 rumah                     (Agustus 2009)
-    Kebakaran di Jl. Kanoi, 75 rumah                     (September 2009)
-    Kebakaran di Pasar Segiri , 48 ruko                    (September 2009)
-    Kebakaran di Jl. AM Sangaji, 100 rumah                 (Oktober 2009)
-    Kebakaran di Jl. Mangku Palas, 10 rumah                 (November 2009)
-    Kebakaran di Jl. Patimura, 7 rumah                     (November 2009)
-    Kebakaran di Jl. Sukarno-Hatta, 20 rumah                 (November 2009)
-    Kebakaran di Jl. Daeng Mangkana, 5 rumah                 (Desember 2009)
-    Kebakaran di Jl. Gelatik, 10 rumah                     (Desember 2009)
-    Kebakaran di Jl. Ulin, 208 buah kios                    (Desember 2009)
-    Kebakaran di Jl. Raudah, 5 rumah                    (Januari 2010)
-    Kebakaran di Jl. PM Nur, 2 rumah dan 1 bangsalan            (Januari 2010)
-    Kebakaran di Jl. Biawan, 5 rumah                    (Januari 2010)
-    Kebakaran di Jl. Cendana Gang. 12, 50 rumah dan 2 Sekolahan    (Pebruari 2010)
-    Kebakaran di Jl. Cendana Gang. 6, 25 rumah dan 2 Sekolahan    (Pebruari 2010)
-    Dan lain-lain.

Selanjutnya Korem 091/ASN masih tetap memiliki dedikasi yang tinggi dan siap setiap saat kapan pun waktunya, untuk menghadapi kemungkinan bencana kebakaran dengan moto “cepat, tepat dan tuntas” dalam setiap penanggulangan kebakaran yang terjadi.